Kamis, 07 Juni 2012

Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal



BAB  I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan komunikasi dengan orang lain, entah secara pribadi antara dua orang, dengan beberapa orang, dengan sejumlah kecil orang, atau dengan sejumlah besar orang dan massa. Sebagai makhluk sosial, kita merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan mereka. Hubungan kita dengan orang lain berbeda tingkat keeratan dan rasa keterikatannya. Di antara orang-orang lain itu, ada yang sekadar menjadi orang lain bagi kita. Mereka menjadi orang asing yang tidak kita kenal.  Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam masyarakat.
Manusia tidak bisa hidup sendirian. Ia secara kodrati harus hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsunagn hidupnya, keamanan hidupnya, maupun demi keturunannya. Jelasnya manusia harus hidup bermasyarakat. Masyarakat bisa berbentuk kecil dan bisa berbentuk besar. Komunikasi pribadi (personal commication) adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Tatanan komunikasi (setting of communication) ini terdiri dari dua jenis, yakni komunikasi intrapribadi dan komunikasi antar pribadi. Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain.
Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia. Efektifitas seorang komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan tersebut dicapai.
Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi tersebut akan gagal.
Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima mungkin tidak meyakini bahwa informasinya benar, sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang dikatakan. Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal, misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan dalam berkomunikasi.

1.2    Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah  maka yang menjadi masalah dalam makalah ini adalah :
1.      Apakah pengertian dari Komunikasi Intrapersonal dan komunikas Interpersonal?
2.      Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal?
3.      Bagaimana pentingnya  komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal dalam komunikasi?

1.3    Tujuan Pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka pembahasan ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui pengertian dari Komunikasi Intrapersonal dan komunikas Interpersonal
2.      Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam dalam komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal
3.      Mengetahui pentingnya  komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal dalam komunik

1.4    Manfaat Pembahasan
         Manfaat yang dapat diperoleh melalui pembahasan ini adalah:
1.      Memberi pengetahuan bagi para mahasiswa pengertian Komunikasi Intrapersonal dan komunikasi Interpersonal
2.      Memberi pandangan bagi mahasiswa hal-hal yang harus diperhatikan dalam dalam komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal
3.      Memberi pengetahuan bagi mahasiswa pentingnya komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal dalam komunikasi











BAB  II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara dengan dirinya sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia bertanya kepada dirinya dan dijawab oleh dirinya sendiri. Memang tidak salah kalau komunikasi intrapribadi disebut melamun, tetapi jika melamun bisa mengenai segala hal misalnya melamun jadi orang kaya, melamun kawin lagi dan sebagainya. Komunikasi intrapribadi berbicara dengan diri sendiri dalam rangka berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain ini bisa satu orang, sekelompok orang atau masyarakat keseluruhan. Jadi sebelum berkomunikasi dengan orang lain seseorang melakukan komunikasi intrapribadi dahulu.
Disaat kita sedang berbicara kepada diri kita sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian pada diri kita terjadi proses neuro-fisiologis yang membentuk landasan bagi tanggapan, motivasi, dan komunikasi kita dengan orang-orang atau faktor-faktor di lingkungan kita (Casmir : 1974, 37). Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berpikir dan berasa, bagaimana kita mengamati, menginterpretasikan dan bereaksi di lingkungan kita.
Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
1.      Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.” Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi
2.      Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
3.      Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah

B.     Pengertian Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaian informasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi karena komunikasi diperlukan bagi efektifitas kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen konfilk, serta proses-proses organisasi lainnya. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) didefenisikan oleh Joseph A.Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” sebagai berikut : “Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
Komunikasi interpersonal biasanya didefinisikan oleh komunikasi utama dalam berbagai cara, biasanya menggambarkan peserta yang tergantung pada satu sama lain dan memiliki sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan satu pada satu percakapan atau individu berinteraksi dengan banyak orang dalam masyarakat. Ini membantu kita memahami bagaimana dan mengapa orang berperilaku dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda untuk membangun dan menegosiasikan realitas sosial .
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal, dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif. Deddy Mulyana (2005) menyatakan: “komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.”
Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung pada siapa mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika seseorang berkomunikasi dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi akan lebih dari mungkin berbeda dari jenis komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam tindakan komunikatif dengan teman atau penting lainnya. Secara keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik dan tidak langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi, serta komputer-mediated-komunikasi.
Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim pesan dan penerima pesan akan menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang dikirim pada tingkat mengerti makna dan implikasi. Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan keterangan tentang sesuatu kepada penerima, mempengaruhi sikap penerima, memberikan dukungan psikologis kepada penerima, atau mempengaruhi penerima.
Pentingnya komunikasi antarpribadi adalah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pengertian bersama (mutual understanding) dan empati. Beberapa faktor seputar komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :
  1. Keampuhan komunikasi antarpribadi
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya adalah sebagai berikut :
Ø  Komunikasi berlangsung tatap muka
Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka (face to face). Oleh karena anda dengan komunikan saling bertatap muka, maka terjadilah kontak pribadi (personal contact). Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan itulah maka bentuk komuniakasi antarpribadi acapkali dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif (persuasive communication) yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan.

  1. Jenis-jenis komunikasi antarpribadi
Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya yaitu :

1.      Komunikasi diadik (dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan yang seorang lagi komunikan yang menerima pesan. Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya kepada diri komunikan seorang itu.

2.      Komunikasi triadik (triadic communication)         
Komunikasi  triadic adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika A yang menjadi komunikator maka ia yang pertama-tama menyampaikan kepada komunikan B, kemudian kalau dijawab atau ditanggapi beralih kepada komunikan C juga secara berdialogis.
            Apabila dibandingkan dengan komunikasi triadik, maka komunikasi diadik lebih efektif karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi. Demikianlah kelebihan, keuntungan, dan kekuatan komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya.

c.                  Faktor homophily- heterophily empathy
            Komunikasi yang efektif menurut Mc.Crosky, Larson, dan Knapp dapat dicapai dengan mengusahakan accuracy yang paling tinggi derajatnya dalam setiap situasi. Untuk kesamaan dan ketidaksamaan dalam derajat pasangan komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi, Everett M.Rogers mengetengahkan istilah homophily dan heterophily yang dapat memperjelas ehubungan komunikator dan komunikan dalam proses komunikasi antarpribadi.
            Homophily adalah sebuah istilah yang menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinterasi yang memiliki kesamaan dalam sifatnya (attribute), seperti kepercayaan, nilai pendidikan, status social, dan sebagainya. (istilah homophily berasal dari Yunani “homoios” yang berarti “sama”. Jadi secara harfiah, homophily berarti komunikasi dengan orang yang sama.
            Heterophily kebalikan dari homophily, didefenisikan derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berada dalam sifat-sifat tertentu. Dalam situasi bebas memilih, dimana komunikator dapat berinteraksi dengan salah seorang dan sejumlah komunikan yang satu sama lain berbeda. Kenapa homophily terjadi? Orang-orang yang sama lebih mungkin termasuk kelompok yang sama, berdiam lebih berdekatan satu sama lain, dan tertarik oleh kepentingan yang sama. Kesamaan secara social ini menjurus ke homophily.
            Homophily dan komunikasi efektif saling memperkuat satu sama lain. Lebih sering berkomunikasi, lebih besar kemungkinan untuk menjadi homophily. Lebih bersifat homophily lebih besar kemungkinan untuk berkomunikasi secara efektif. Orang yang mengingkari homophily dan berusaha untuk berkomunikasi dengan orang yang berbeda dengannya dikecewakan oleh komunikasi yang tidak efektif.
            Dalam suatu sistem, homophily dapat menjadi rintangan bagi lajunya pembaruan yang cepat. Ide-ide baru biasanya masuk melalui anggota-anggota masyarakat yang statusnya lebih tinggi dan lebi berdaya inovasi. Menurut Lazarsfeld dan Merton, homophily dapat merupakan hasil dari interaksi atau merupakan dasar bagi pemilihan untuk berinteraksi. Dalam komunikasi antarpribadi terdapat pengaruh mempengaruhi antara kedua pihak dan lebih merupakan proses yang terus berlangsung daripada merupakan peristiwa yang statis.
            Seperti telah dijelaskan, kebanyakan komunikasi yang bersifat heterophily adalah komunikasi yang tidak efektif. Tetapi beberapa guru di pedesaan di Amerika Serikat telah sukses dalam komunikasinya. Kenapa? Salah satu sebab adalah kemampuan emphatic pihak komunikator. Jika seorang komunikator mempunyai emphaty yang mendalam dengan komunikan yang hetero, maka komunikator dan komunikan benar-benar berada dalam situasi homophily. Dengan demikian, penjelasan mengenai heterophily dan komunikasi tidak efektif menghendaki modifikasi sebagai berikut komunikasi heterophily kurang efektif dibandingkan komunikasi homophily, kecuali kalau komunikator mempunyai derajat emphaty yang tinggi dengan komunikan

Hubungan Interpersonal
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:
1. Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
b. Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
2. Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a. Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.
b. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai tujuan.
c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
d. Empati: menganggap orang lain sebagai persona.
e. Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
f. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Komunikasi Interpersonal memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat.Pihak yang dapat dikatakan melakukan komunikasi interpersonal harus tidak berada dalam jarak jauh melainkan saling berdekatan/ face to face. Apabila salah satu lawan bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan karena perbedaan jarak, itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
2.      Pihak-pihak yang berkomunikasi  mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal.Di dalam komunikasi interpersonal feed back yang diberikan oleh komunikan biasanya secara spontan begitu juga dengan tanggapan dari komunikator. Dengan respon yang diberikan secara spontan dapat mengurangi kebohongan salah satu lawan bicara dengan cara melihat gerak gerik ketika sedang berkomunikasi.
3.      Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab  para peserta komunikasi.Mutual understandingakan diperoleh dalam komunikasi interpersonal ini, apabila diantara kedua belah pihak dapat menjalankan dan menerapkan komunikasi ini dengan melihat syarat-syarat yang berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat dan lawab bicara.
4.      Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan  atau respon nonverbal mereka, seperti  sentuhan, tatapan mata  yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.Kita dapat membedakan seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan bicaranya, hal ini dapat dilihat dari respon yang diberikan. Misalnya kedekatan dalam berkomunikasi antara sepasang kekasih dengan sepasang persahabatan, melalui respon nonverbal kita dapat melihat mereka sepasang kekasih atau hanya teman biasa.
Meskipun setiap orang berhak mengubah topik  dalam pembicaraan, akan tetapi didalam kenyataannya komunikasi interpersonal bisa saja didominasi oleh satu pihak misalnya komunikasi dosen-murid didominasi oleh dosen, komunikasi suami-istri didominasi oleh suami. Didalam komunikasi interpersonal sering kali kita menggangap pendengaran dan penglihatan sebagai indera primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan bersifat intim. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa komunikasi interpersonal sangat pontensial dalam hal membujuk lawan bicara kita.
Komunikasi interpersonal dikatakan lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara. Komunikasi interpersonal sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan masyarakat luas.














BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
v  Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan.
v  Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada maka sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.

  1. Saran
Agar komunikasi dapat berjalan lancar dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka usaha komunikasi itu akan gagal. Maka cara komunikasi yang benar harus dimiliki agar keberhasilan komunikasi tercapai.









DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
Rakhmat, Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Muhammad, Arni.1995.Komunikasi organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.
A.G.Lunadi.1987. Komunikasi Mengena.Yogyakarta:Kanisius.
www.wikipedia.comss
Buku Psikologi Komunikasi, karangan Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. Penerbit Rosda

 



3 komentar: