BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan komunikasi
dengan orang lain, entah secara pribadi antara dua orang, dengan beberapa
orang, dengan sejumlah kecil orang, atau dengan sejumlah besar orang dan massa.
Sebagai makhluk sosial, kita merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Kita
memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan mereka. Hubungan kita dengan
orang lain berbeda tingkat keeratan dan rasa keterikatannya. Di antara
orang-orang lain itu, ada yang sekadar menjadi orang lain bagi kita. Mereka
menjadi orang asing yang tidak kita kenal.
Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam
masyarakat.
Manusia tidak bisa hidup sendirian. Ia secara kodrati
harus hidup bersama manusia lain, baik demi kelangsunagn hidupnya, keamanan
hidupnya, maupun demi keturunannya. Jelasnya manusia harus hidup bermasyarakat.
Masyarakat bisa berbentuk kecil dan bisa berbentuk besar. Komunikasi pribadi
(personal commication) adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam
fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Tatanan komunikasi
(setting of communication) ini terdiri dari dua jenis, yakni komunikasi
intrapribadi dan komunikasi antar pribadi. Kegiatan komunikasi interpersonal
merupakan kegiatan sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia
sebagai mahluk sosial. Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di
larut malam, sebagian besar dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi
dengan manusia yang lain.
Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu
kemampuan yang paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mengalami perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan
terjadi konflik yang terbuka yang disebabkan adanya kesalahfahaman dalam
berkomunikasi. Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari
bahwa diperlukan pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik
dan efektif.yang harus dimiliki seorang manusia. Efektifitas seorang
komunikator dapat dievaluasi dari sudut sejauhmana tujuan-tujuan tersebut
dicapai.
Persyaratan untuk keberhasilan komunikasi adalah
mendapat perhatian. Jika pesan disampaikan tetapi penerima mengabaikannya, maka
usaha komunikasi tersebut akan gagal.
Keberhasilan komunikasi juga tergantung pada pemahaman
pesandan penerima. Jika penerima tidak mengerti pesan tersebut,maka tidaklah
mungkin akan berhasil dalam memberikan informasi atau mempengaruhinya. Bahkan
jika suatu pesan tidak dimengerti, penerima mungkin tidak meyakini bahwa
informasinya benar, sekalipun komunikator benar-benar memberikan arti apa yang
dikatakan. Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang
formal, misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja
seseorang adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar
kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal.
Agar komunikasi dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan
keahlian dalam berkomunikasi( communication skill). Dan tidaklah semua orang
memiliki communication skill. Banyak orang yang berkomunikasi hanya
mengandalkan gaya yang dipakai sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi
yang mereka pakai sudah benar. Padahal kalau dicermati masih banyak kesalahan
dalam berkomunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah maka yang menjadi masalah dalam makalah ini
adalah :
1.
Apakah pengertian dari Komunikasi
Intrapersonal dan komunikas Interpersonal?
2.
Hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan dalam komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal?
3.
Bagaimana pentingnya komunikasi Intrapersonal dan komunikasi
interpersonal dalam komunikasi?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka pembahasan ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui pengertian dari
Komunikasi Intrapersonal dan komunikas Interpersonal
2.
Mengetahui hal-hal yang harus
diperhatikan dalam dalam komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal
3.
Mengetahui pentingnya komunikasi Intrapersonal dan komunikasi
interpersonal dalam komunik
1.4 Manfaat
Pembahasan
Manfaat yang dapat
diperoleh melalui pembahasan ini adalah:
1.
Memberi pengetahuan bagi para mahasiswa
pengertian Komunikasi Intrapersonal dan komunikasi Interpersonal
2.
Memberi pandangan bagi mahasiswa
hal-hal yang harus diperhatikan dalam dalam komunikasi Intrapersonal dan
komunikasi interpersonal
3.
Memberi pengetahuan bagi mahasiswa
pentingnya komunikasi Intrapersonal dan komunikasi interpersonal dalam
komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Intrapersonal
Komunikasi intrapribadi
(Intrapersonal Communication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri
seseorang. Orang itu berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia
berbicara dengan dirinya sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri. Dia
bertanya kepada dirinya dan dijawab oleh dirinya sendiri. Memang tidak salah
kalau komunikasi intrapribadi disebut melamun, tetapi jika melamun bisa
mengenai segala hal misalnya melamun jadi orang kaya, melamun kawin lagi dan
sebagainya. Komunikasi intrapribadi berbicara dengan diri sendiri dalam rangka
berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain ini bisa satu orang, sekelompok
orang atau masyarakat keseluruhan. Jadi sebelum berkomunikasi dengan orang lain
seseorang melakukan komunikasi intrapribadi dahulu.
Disaat kita sedang
berbicara kepada diri kita sendiri, sedang melakukan perenungan, perencanaan,
dan penilaian pada diri kita terjadi proses neuro-fisiologis yang membentuk
landasan bagi tanggapan, motivasi, dan komunikasi kita dengan orang-orang atau
faktor-faktor di lingkungan kita (Casmir : 1974, 37). Mampu berdialog dengan
diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Belajar mengenal diri sendiri
berarti belajar bagaimana kita berpikir dan berasa, bagaimana kita mengamati,
menginterpretasikan dan bereaksi di lingkungan kita.
Dalam komunikasi
intrapersonal, akan dijelaskan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya,
menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di
sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori,
dan berpikir.
1.
Sensasi
Sensasi berasal dari kata
“sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang
segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan
terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.” Definisi sensasi,
fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting.
Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada
tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi
2.
Persepsi
Persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan
makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari
persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan
faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
3.
Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau
rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya
melemah
B. Pengertian Komunikasi Antarpribadi
(Interpersonal Communication)
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai penyampaian
informasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang
vital dalam organisasi karena komunikasi diperlukan bagi efektifitas kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen konfilk, serta
proses-proses organisasi lainnya. Komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) didefenisikan oleh Joseph A.Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” sebagai
berikut : “Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau
diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan
balik seketika.
Komunikasi interpersonal biasanya didefinisikan oleh
komunikasi utama dalam berbagai cara, biasanya menggambarkan peserta yang
tergantung pada satu sama lain dan memiliki sejarah bersama. Hal ini dapat
melibatkan satu pada satu percakapan atau individu berinteraksi dengan banyak
orang dalam masyarakat. Ini membantu kita memahami bagaimana dan mengapa orang
berperilaku dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda untuk membangun dan
menegosiasikan realitas sosial .
Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan
pengiriman dan penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat
mencakup semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan,
komunikasi nonverbal, dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi
interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif ketika ada individu yang
terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana
mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.
Deddy Mulyana (2005) menyatakan: “komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung,
baik secara verbal ataupun nonverbal.”
Individu juga berkomunikasi pada tingkat interpersonal
berbeda tergantung pada siapa mereka terlibat dalam komunikasi dengan. Sebagai
contoh, jika seseorang berkomunikasi dengan anggota keluarga, bahwa komunikasi
akan lebih dari mungkin berbeda dari jenis komunikasi yang digunakan ketika
terlibat dalam tindakan komunikatif dengan teman atau penting lainnya. Secara
keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan baik dan tidak
langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi, serta
komputer-mediated-komunikasi.
Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim pesan dan
penerima pesan akan menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang dikirim pada
tingkat mengerti makna dan implikasi. Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan
keterangan tentang sesuatu kepada penerima, mempengaruhi sikap penerima,
memberikan dukungan psikologis kepada penerima, atau mempengaruhi penerima.
Pentingnya komunikasi antarpribadi adalah karena
prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk
komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Dalam proses
komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk
terjadinya pengertian bersama (mutual understanding) dan empati. Beberapa
faktor seputar komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut :
- Keampuhan komunikasi antarpribadi
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya,
komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap,
kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya adalah sebagai berikut :
Ø Komunikasi berlangsung
tatap muka
Komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap
muka (face to face). Oleh karena anda
dengan komunikan saling bertatap muka, maka terjadilah kontak pribadi (personal
contact). Oleh karena keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan
perilaku komunikan itulah maka bentuk komuniakasi antarpribadi acapkali
dipergunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif (persuasive communication)
yakni suatu teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus,
luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan.
- Jenis-jenis komunikasi antarpribadi
Secara teoritis komunikasi antarpribadi
diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya yaitu :
1.
Komunikasi diadik (dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi
antarpribadi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang adalah
komunikator yang menyampaikan pesan dan yang seorang lagi komunikan yang
menerima pesan. Oleh karena perilaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang
terjadi berlangsung secara intens. Komunikator memusatkan perhatiannya hanya
kepada diri komunikan seorang itu.
2.
Komunikasi triadik (triadic communication)
Komunikasi triadic adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika A yang menjadi komunikator maka ia yang pertama-tama menyampaikan kepada komunikan B, kemudian kalau dijawab atau ditanggapi beralih kepada komunikan C juga secara berdialogis.
Komunikasi triadic adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika A yang menjadi komunikator maka ia yang pertama-tama menyampaikan kepada komunikan B, kemudian kalau dijawab atau ditanggapi beralih kepada komunikan C juga secara berdialogis.
Apabila dibandingkan
dengan komunikasi triadik, maka komunikasi diadik lebih efektif karena komunikator
memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya,
juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh
terhadap efektif tidaknya proses komunikasi. Demikianlah kelebihan, keuntungan,
dan kekuatan komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi
lainnya.
c.
Faktor homophily- heterophily empathy
Komunikasi yang
efektif menurut Mc.Crosky, Larson, dan Knapp dapat dicapai dengan mengusahakan
accuracy yang paling tinggi derajatnya dalam setiap situasi. Untuk kesamaan dan
ketidaksamaan dalam derajat pasangan komunikator dan komunikan dalam proses
komunikasi, Everett M.Rogers mengetengahkan istilah homophily dan heterophily
yang dapat memperjelas ehubungan komunikator dan komunikan dalam proses
komunikasi antarpribadi.
Homophily adalah
sebuah istilah yang menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinterasi
yang memiliki kesamaan dalam sifatnya (attribute), seperti kepercayaan, nilai
pendidikan, status social, dan sebagainya. (istilah homophily berasal dari
Yunani “homoios” yang berarti “sama”. Jadi secara harfiah, homophily berarti
komunikasi dengan orang yang sama.
Heterophily
kebalikan dari homophily, didefenisikan derajat pasangan orang-orang yang
berinteraksi yang berada dalam sifat-sifat tertentu. Dalam situasi bebas
memilih, dimana komunikator dapat berinteraksi dengan salah seorang dan
sejumlah komunikan yang satu sama lain berbeda. Kenapa homophily terjadi? Orang-orang
yang sama lebih mungkin termasuk kelompok yang sama, berdiam lebih berdekatan
satu sama lain, dan tertarik oleh kepentingan yang sama. Kesamaan secara social
ini menjurus ke homophily.
Homophily dan
komunikasi efektif saling memperkuat satu sama lain. Lebih sering
berkomunikasi, lebih besar kemungkinan untuk menjadi homophily. Lebih bersifat
homophily lebih besar kemungkinan untuk berkomunikasi secara efektif. Orang
yang mengingkari homophily dan berusaha untuk berkomunikasi dengan orang yang
berbeda dengannya dikecewakan oleh komunikasi yang tidak efektif.
Dalam suatu sistem,
homophily dapat menjadi rintangan bagi lajunya pembaruan yang cepat. Ide-ide
baru biasanya masuk melalui anggota-anggota masyarakat yang statusnya lebih
tinggi dan lebi berdaya inovasi. Menurut Lazarsfeld dan Merton, homophily dapat
merupakan hasil dari interaksi atau merupakan dasar bagi pemilihan untuk
berinteraksi. Dalam komunikasi antarpribadi terdapat pengaruh mempengaruhi
antara kedua pihak dan lebih merupakan proses yang terus berlangsung daripada
merupakan peristiwa yang statis.
Seperti telah
dijelaskan, kebanyakan komunikasi yang bersifat heterophily adalah komunikasi
yang tidak efektif. Tetapi beberapa guru di pedesaan di Amerika Serikat telah
sukses dalam komunikasinya. Kenapa? Salah satu sebab adalah kemampuan emphatic
pihak komunikator. Jika seorang komunikator mempunyai emphaty yang mendalam
dengan komunikan yang hetero, maka komunikator dan komunikan benar-benar berada
dalam situasi homophily. Dengan demikian, penjelasan mengenai heterophily dan
komunikasi tidak efektif menghendaki modifikasi sebagai berikut komunikasi
heterophily kurang efektif dibandingkan komunikasi homophily, kecuali kalau
komunikator mempunyai derajat emphaty yang tinggi dengan komunikan
Hubungan Interpersonal
Komunikasi
yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan
komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di
antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi
interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal
barangkali yang paling penting.
Untuk
menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan
kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
adalah:
1. Percaya
(trust)
Bila
seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan
dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada
orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
a. Karakteristik
dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan,
pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga,
diandalkan, jujur dan konsisten.
b. Kualitas
komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan
sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
2. Perilaku
suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif
yaitu:
a. Evaluasi
dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan
dan kekurangannya.
b. Orientasi
masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan
masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra
mencapai tujuan.
c. Spontanitas:
sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
d. Empati:
menganggap orang lain sebagai persona.
e. Persamaan:
tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status
berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan
keyakinan.
f. Profesionalisme:
kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
3. Sikap terbuka,
kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan
melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber,
kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Komunikasi Interpersonal memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam
jarak yang dekat.Pihak yang dapat dikatakan melakukan komunikasi interpersonal
harus tidak berada dalam jarak jauh melainkan saling berdekatan/ face to face.
Apabila salah satu lawan bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan
karena perbedaan jarak, itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
2.
Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan
menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal.Di dalam
komunikasi interpersonal feed back yang diberikan oleh komunikan biasanya
secara spontan begitu juga dengan tanggapan dari komunikator. Dengan respon
yang diberikan secara spontan dapat mengurangi kebohongan salah satu lawan
bicara dengan cara melihat gerak gerik ketika sedang berkomunikasi.
3.
Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab
para peserta komunikasi.Mutual understandingakan diperoleh dalam
komunikasi interpersonal ini, apabila diantara kedua belah pihak dapat
menjalankan dan menerapkan komunikasi ini dengan melihat syarat-syarat yang
berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat dan lawab bicara.
4.
Kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan
tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon nonverbal mereka,
seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang
dekat.Kita dapat membedakan seberapa dekat hubungan seseorang dengan lawan
bicaranya, hal ini dapat dilihat dari respon yang diberikan. Misalnya kedekatan
dalam berkomunikasi antara sepasang kekasih dengan sepasang persahabatan,
melalui respon nonverbal kita dapat melihat mereka sepasang kekasih atau hanya
teman biasa.
Meskipun setiap orang berhak mengubah topik
dalam pembicaraan, akan tetapi didalam kenyataannya komunikasi interpersonal
bisa saja didominasi oleh satu pihak misalnya komunikasi dosen-murid didominasi
oleh dosen, komunikasi suami-istri didominasi oleh suami. Didalam komunikasi
interpersonal sering kali kita menggangap pendengaran dan penglihatan sebagai
indera primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam
menyampaikan pesan-pesan bersifat intim. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
komunikasi interpersonal sangat pontensial dalam hal membujuk lawan bicara
kita.
Komunikasi interpersonal dikatakan lebih efektif dalam
hal membujuk lawan bicara karena tanpa menggunakan media dalam penyampaian
pesannya serta dapat langsung melihat reaksi dari lawan bicara. Komunikasi
interpersonal sering dilakukan oleh semua orang dalam berhubungan dengan
masyarakat luas.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
v Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal Communication) adalah
komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan sebagai komunikator
maupun sebagai komunikan.
v Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan
penerimaan pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua
aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal
, dan banyak lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada
tindakan komunikatif ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang
komunikasi seperti interaksi kelompok, dimana mungkin ada maka sejumlah besar
individu yang terlibat dalam tindak komunikatif.
- Saran
Agar komunikasi dapat berjalan lancar dibutuhkan
keahlian dalam berkomunikasi. Jika pesan disampaikan tetapi penerima
mengabaikannya, maka usaha komunikasi itu akan gagal. Maka cara komunikasi yang
benar harus dimiliki agar keberhasilan komunikasi tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,
Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
Rakhmat, Jalaudin.1966.Psikologi Komunikasi.Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Muhammad, Arni.1995.Komunikasi organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.
A.G.Lunadi.1987. Komunikasi Mengena.Yogyakarta:Kanisius.
www.wikipedia.comss
Muhammad, Arni.1995.Komunikasi organisasi.Jakarta:Bumi Aksara.
A.G.Lunadi.1987. Komunikasi Mengena.Yogyakarta:Kanisius.
www.wikipedia.comss
Buku Psikologi Komunikasi,
karangan Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. Penerbit Rosda
sangat bagus artikelnya..sangat membantu...
BalasHapusterima kasih
BalasHapusmkasih ilmunya
BalasHapus